Blogger Template by Blogcrowds

Siang itu saya sedang berdiskusi dengan teman tentang penafsiran uji-F dalam analis regresi. Selama ini kita mengartikan uji F tersebut sebagai uji pengaruh secara simultan (saya akan bahas dalam post yang lain). Tiba2 teman saya yang lain nyeletuk (berkaitan dengan heading blog saya ini); ilmu pngetahuan dan belajar bijaksana itu tidak simultan dengan sepakbola? Benarkah demikian??

Saya menjawabnya, tidak seperti itu. Sepakbola simultan (atau relevan mungkin yang lebih tepat) dengan belajar/menjadi bijaksana. Ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari permainan sepakbola yang membawa kita ke arah bijaksana. Apa saja??

1. Spotivitas. Meskipun istilah ini seakan identik dengan istilah dalam dunia olahraga, tapi menjadi sportif dan berpikiran terbuka adalah juga sikap yang dibutuhkan untuk semua segi kehidupan.
2. Sepakbola mengajarkan kita untuk tidak pernah berputus asa dalam mencapai tujuan. Ketika satu cara belum berhasil maka cara lainnya harus dicoba. Kadang dengan mengandalkan kecepatan, insting dan ada kalanya melalui spekulasi.
3. Sepakbola mengajarkan kita menjadi sebuah teamwork yang solid. Posisi dalam sepakbola (ada kiper, bek, libero, pemain tengah/gelandang baik bertahan maupun gelandang serang, playmaker/centrocampista dalam bahasa Italia dan penyerang) mengajarkan pada kita akan peran dan fungsi yang berbeda dalam mencapai tujuan yang sama. Tidak semuanya jadi kiper atau penyerang. Begitu juga, tidak semua kita adalah leader, sebagian akan menjadi follower (dalam artian positif). Memahami peran dan tanggung jawab masing-masing tentu akan menciptakan harmoni dalam organisasi.
4. Ada menang dan kalah (juga seri) dalam setiap permaianan. Ini mengingatkan kita memang ada kalanya kita menghadapi periode kalah,menurun dan pada saat yang lain kita adalah pemenang. Ini tidak berarti dalam organisasi kita akan terpisah menjadi pemenang atau pecundang, hanya saja untuk mengingatkan kita bahwa kalah-menang adalah alamiah.
5. Waktu Permainan. Dalam pekerjaan-pekerjaan yang dibatasi waktu dan deadline, disiplin kita tidak hanya soal teknis tetapi juga dalam masalah pengaturan waktu dan tempo.

Mari bermain, menonton atau menikmati sepakbola, lalu BELAJAR dan menjadi LEBIH BIJAKSANA.

Literatur-literatur sebelumnya, seperti yang dirangkum dalam artikel-artikel Watt (LaFond dan Watt, 2006; Watt, 2003a, 2003b), menjelaskan lima alternatif penjelasan konservatisme dalam pelaporan keuangan. Penjelasan pertama adalah penggunaannya sebagai teknologi yang efisien yang digunakan dalam tata kelola perusahaan.
Pendekatan akuntansi konservatif digunakan berkaitan dengan moral hazard yang diukur dengan asimetri informasi, liabilitas yang terbatas dan pembayaran yang asimetris dari berbagai pihak yang berbeda dalam perusahaan, seperti kompensasi manajemen dan kontrak hutang. Watts berargumen bahwa kontrak adalah alasan untuk memulai akuntansi dan konservatisme, dan bahwa konservatisme menghalangi perilaku oportunistik manajer dan menghapus bias manajerial dengan kebutuhan verifiabilitas asimetri yang dibentuk oleh konservatisme. Penjelasan yang kedua dari konservatisme adalah pembatasan litigasi pemegang saham. Penyajian lebih tinggi aktiva bersih perusahaan meningkatkan biaya litigasi perusahaan dibandingkan perusahaan yang menyajikan lebih rendah nilai aktiva bersihnya. Sehingga, dengan konservatisme, perusahaan dapat mengurangi biaya litigasinya. Beaver (1993) dan Watts (1993) dalam Watts (2003a) mencatat bahwa litigasi dibawah Securities Act mendorong munculnya konservatisme karena litigasi cenderung muncul ketika laba dan aktiva bersih disajikan lebih (overstated).

Penjelasan ketiga dari konservatisme akuntansi adalah perpajakan. Pada perusahaan yang profitable, konservatisme mengurangi nilai sekarang dari pajak sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Penjelasan ini semakin dapat dimengerti karena laba kena pajak dan metoda-metoda untuk menghitung laba kena pajak telah lama dikaitkan dengan laba yang dilaporkan. Shackelford dan Shevlin (2001) dalam Watts (2003a) juga menyatakan bahwa pajak menyajikan insentif bagi perusahaan untuk menyesuaikan laba akuntansi yang dilaporkan dengan laba kena pajak. Sepanjang perusahaan memperoleh laba, mempunyai laba kena pajak, dan tarif pajaknya positif, hubungan antara laba yang dilaporkan dengan laba kena pajak mendorong insentif untuk menangguhkan laba untuk mengurangi nilai sekarang dari pajak. Seperti halnya determinan kontrak, secara rata-rata insentif ini membawa kepada penyajian lebih rendah untuk aktiva bersih.

Penjelasan keempat untuk konservatisme dalam pelaporan keuangan adalah insentif dewan standar dan regulator. Dewan standar dan regulator mengekspos fungsi kerugian asimetris (asymmetric loss function) karena mereka ingin lebih kritis jika mereka mengadopsi standar akuntansi yang lebih menyukai penyajian lebih tinggi aktiva bersih daripada penyajian lebih rendah. Yang terakhir, alasan kelima untuk konservatisme dalam pelaporan keuangan secara teoritis dan empiris diuji oleh LaFond dan Watts (2006), informasi yang berbeda disusun untuk investor yang punya informasi dengan investor yang tidak memperoleh informasi menghasilkan insentif bagi pemegang saham perusahaan untuk mengadopsi konservatisme. Mereka berargumen bahwa asimetri informasi antara investor yang memperoleh informasi dengan yang tidak memperoleh informasi mengakibatkan biaya keagenan, sehingga mengurangi aliran kas masa depan perusahaan yang diharapkan dan meningkatkan tingkat keseimbangan tingkat pengembalian yang diinginkan. Kedua dampak tersebut mengurangi nilai perusahaan dan dalam hal ini konservatisme dalam mekanisme tata kelola perusahaan digunakan untuk mengurangi penurunan nilai perusahaan sebagai dampak dari asimetri informasi.

Teori keagenan menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya (Jensen & Meckling,1976). Untuk meminimalisasi permasalahan agensi tersebut, maka dibuatlah kontrak-kontrak dalam perusahaan baik kontrak antara pemegang saham dengan manajernya maupun kontrak antara manajemen dengan karyawan, pemasok, dan kreditur. Namun, konflik tersebut tidak dapat diatasi secara menyeluruh dengan menggunakan kontrak tersebut karena biaya untuk membuat kontrak yang lengkap sangatlah mahal, dan apabila tidak dapat dikatakan sebagai merupakan hal yang tidak mungkin (Fama dan Jensen, 1983; Hart, 1995). Jadi, dalam kondisi dimana kontrak tidak dapat dibuat secara sempurna, mekanisme corporate governance memainkan peranan dalam memitigasi konflik tersebut. Mekanisme corporate governance (seperti board of directors, kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial, pengawasan oleh tenaga kerja, auditor, dan lain-lain) berbeda antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Tidak berbeda dengan lima determinan yang dijelaskan di atas, Beja dan Weiss (2006) menyatakan bahwa literatur-literatur akuntansi mengakui beberapa penjelasan atau determinan konservatisme, yaitu konservatisme dikaitkan dengan masalah perpajakan, litigasi pemegang saham dan secara khusus masalah-masalah keagenan manajerial

Inilah tim-tim yang lolos ke babak 16 besar Liga Champion Eropa tahun ini:
Dari Grup A: AS Roma (Italia) dan Chelsea (Inggris),
Grup B: Panathinaikos (Yunani)dan Inter MIlan (Italia)
Grup C: Barcelona (Spanyol) dan Sporting Lisbon (Portugal)
Grup D: Liverpool (Inggris)dan Atletico Madrid (Spanyol)
Grup E: Manchester United (Inggris) dan Villareal (Spanyol)
Grup F: Bayern Munechen (Jerman) dan Lyon (Prancis)
Grup G: Arsenal (Inggris) dan FC Porto (Portugal)
Grup H: Juventus (Italia) dan Real Madrid (Spanyo)

Catatan:
1. 4 Tim wakil inggris semuanya lolos ke babak 16 Besar, begitu juga dengan Spanyol.
2. Italia kehilangan 1 wakil yaitu Fiorentina yang kalah bersaing dengan Muenchen dan Lyon.
3. Bayern Muenchen menjadi wakil jerman satu-satunya setelah Werder Bremen Tergusur.

Semoga bermanfaat dan tetap cinta sepakbola.
Bagi para Milanisti, tahun depan Milan akan berada di arena ini karena tahun ini Milan masih ingin melengkapi koleksi tropinya dengan satu-satunya tropi yang belum pernah diraih, Tropi Pila UEFA.

Jogja,The Maestro

Bukan Elang Pungguk

masih dengan harapan yang sama
ku duduk menjelma
untuk musim dan tahun yang ketiga
jatuh bersama mereka

dingin tertunduk
mendengarkan usikan hati
"jangan kau anggap aku pungguk!"
karna semangatku takkan mati

menyulam kegagalan demi kegagalan
menghasilkan keberhasilan
ayo kawanku semua kita berjuang
kata pejuang : rawe rantas, malang putung!
hingga akhir waktu menjemputku
hingga akhir waktu...


(dari internet, www.puisi.org)

Tahun-Tahun Kuliah

Kami menerima dunia sebagaimana adanya.
Kopi. Segelas. Sekian Tegukan- Bersama
Dan dentingan dawai canda pun begitu
Wajar.......tanpa dipaksa
Hasrat muncul terbungkus erat
Dan terselubung dalam keengganan gaib-
Katakanlah kesantunan


Psikologi ada dalam pikiran: Abstrak
Politik: Penuh bahasa tinggi tapi agak tumpul
Ragam persoalan mencekam di berbagai
Tempat dimana kami bernaung
Hidup, satu-satunya yang layak
dihayati...adalah kehidupan pribadi
dan terakhir-
aib terburuk dari lakon ini-
kami tidak tahu bahwa kami
adalah..SEBUAH GENERASI.

Arti Keluarga

TERIMA KASIH...
Telah mengajariku yang benar dan yang salah
mendorongku untuk mempertahankan mimpi-mimpiku
menunjukkan padaku untuk tidak terpengaruh oleh rintangan-rintangan
dan untuk mengubah kebingunganku menjadi senyuman
telah mengatakan bahwa kalian menyayangiku
menunjukkan betawa istimewanya cinta itu
menghapuskan arimataku kala aku sedih
dan menenangkanku saat aku ingin marah
telah membantu sesama dengan perbuatan baik
mengajariku bahwa aku pun mesti menolong sesama
memelukku ketika aku merasa sunyi
dan membisikkan padaku, "aku sayang padamu".

Terima kasih, keluargaku
atas segala yang kalian lakukan
entah bagaimana jadinya diriku tanpa kalian.

(Dari Chicken Soup for The Children).

Ide Riset Ada di Dekat Kita

Beberapa teman pernah bercerita tentang pengalaman mereka tentang "ide yang dicuri". Diantara teman itu ada yang bercerita bahwa "coretan-coretan" yang pernah ia buat di buku catatan kuliahnya ternyata menjadi sebuah ide yang ternyata brilian begitu ia menemui dan membaca sebuah artikel yang dimuat di sebuah jurnal level internasional. Yang bikin "hati panas" katanya lagi, kejadian ini tidak sekali terjadi.
Kejadian yang hampir sama walaupun tak serupa juga pernah menimpa saya. Kajadian ini terjadi awal bulan Desember ini. ketidaksadaran dan kekurang-awasan saya ini bermula dari tugas salah satu mata kuliah pada trimester 2 saya di Pascasarjana UGM yang saya beri judul Pengukuran Konservatisme: Conditional dan Unconditional. Setelah melewati mata kuliah ini maka makalah tersebut hanya menjadi "arsip" saja di komputer saya. Nah, di awal Desember inilah, ketika saya, dengan satu alasan, membuka lagi arsip saya ini. Dalam makalah ini saya menjelaskan 5 determinan/explanation konservatisme dan salah satunya adalah corporate governance dan 3 metode pengukuran konservatisme secara garis besar (Baca Watts 2003a dari Accounting Horizons). Ide riset yang saya bilang ada di dekat kita itu adalah ketika saya mencari riset terbaru tentang konservatisme dan saya mendapati sebuah makalah SNA XI Pontianak yang meneliti tentang pengukuran konservatisme dan menghubungkannya dengan karakteristik dewan komisaris yang merupakan salah satu mekanisme corporate governance. Mendapati kenyataan itulah, saya tersentak, kaget, bersyukur, dan sedikit "panas hati" bahwa ide itu benar-benar ada dekat dengan kita.
Mungkin pengalaman ini akan bermanfaat bagi kita untuk menggugah insting dan kepekaan kita.
Semoga Bermanfaat.

Memaknai Permainan Domino

Bagi sebagian orang permainan domino (gaple) mungkin identik dengan perjudian, bagi sebagian yang lain mungkin domino hanyalah kegiatan orang-orang yang tak punya kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Namun bagi yang memainkannya dan mengambil makna darinya, domino bukan sekedar hiburan belaka, atau sekedar pengisi waktu luang. Permaianan ini syarat dengan misi persahabatan, dan yang kadang tak terpikirkan, ada falsafah hidup yang diajarkan permaianan ini.

Sebuah keputusan dalam hidup pasti membawa sebuah konsekuensi tersendiri, sebuah kesalahan dalam pengambilan keputusan diawal dapat berakibat kerugian yang besar di kesempatan berikutnya. Sikap penuh perhitungan akan segala konsekuansi atas semua keputusan yang diambil adalah salah satu pelajaran penting dari domino. Hal lain yang dapat membantu kita bijaksana adalah, siap mengorbankan diri sendiri untuk sebuah tujuan yang lebih besar. Kebersamaan, sikap saling mamahami, kemampuan membaca situasi, sikap tidak egois dan rasa memiliki kemenangan atau tanggungjawab atas kekalahan secara bersama, adalah pelajaran-pelajaran penting lain yang diberikan domino.

So, bagi pecinta, pengamat, dan yang selama ini risih, jadilah bijaksana, salah satunya melalui domino.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda