Blogger Template by Blogcrowds

Buah Hati Kami, Muhammad Zaki Al Ghifari


13 Juli 2010, empat setengah bulan yang lalu, hadirlah di tengah keluarga besar kami seorang permata hati bernama Muhammad Zaki Al Ghifari, putra pertama kami. Nama yang kami ambilkan dari Muhammad-Rasullullah teladan kita semua, Zaki (mengacu kepada Prof. Dr. Zaki Baridwan M.Sc, dosen idola kedua orang tuanya) dan Abu Dzar Al Ghifari, seorang sahabat utama Rasullulah. Kami hanya mendoakan buah hati kami ini mencontoh dan meneladani para tokoh diatas dengan tetap berharap cukuplah dia menjadi dirinya sendiri.

Semalam sebelum kehadirannya, ayahnya masih berada jauh di lokasi KKN Mahasiswa sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Nagari Lakitan, Kabupaten Pesisir Selatan sana, lebih kurang 150 KM dari rumah. Ketika mamanya sudah di Rumah Sakit, ayahnya pun masih dalam perjalanan pulang. Lakitan-Padang terasa begitu jauh. Ingin rasanya menembus ruang dan segera berada di sisi mamanya menemani dan menyambut bersama kehadiran anak pertama. Syukurlah, mamanya seorang yang kuat-hati dan fisiknya. Jam 11.30 WIB barulah ayahnya sampai di Rumah Sakit menemani mamanya menunggu waktu operasi caesar yang terpaksa harus dilakukan. Haru rasanya ketika mamanya tiba-tiba meneteskan air mata pas kedatangan di rumah sakit. Pengalaman pertama (akan) mempunyai anak dan ternyata harus dioperasi. Tapi, di atas semua itu kami sadar sepenuhnya, ini adalah kehendak Ilahi.

Jam 15.45 WIB, bersamaan dengan azan asyar, lahirlah bayi mungil kami. Dengan berat hanya 2,6 Kg dan Panjang 45 Cm memang dia tergolong kecil. Haru dan syukur atas operasi yang sukses menghapus segala kegalauan dari tadi pagi, sejal berangkat dari lokasi KKN.

Sekarang, permata hati kami telah 4 bulan 18 hari. Beratnya sudah hampir 7 Kg dan panjangnya pun mendekati 65 cm. Senyumnya telah menjadi penyemangat kami setiap hari, sebuah suplemen mahal yang tidak dijual orang di apotek manapun. Seperti tawanya yang renyah, tangisnya pun tak kalah kencang, heheheh, tapi that is the baby, doesn’t he?. Jam tidur malam yang berkurang dan jam kerja di rumah yang terganggu hanyalah sebuah harga yang sedikit atas kebahagiaan yang diberikan dengan kehadirannya. Cepatlah besar matahariku!


0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda